Diabetes Melitus di Indonesia
Pola penyakit saat ini dapat dipahami dalam rangka
transisi epidemiologis, suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan
penyakit. Konsep tersebut hendak mencoba menghubungkan hal-hal tersebut dengan
morbiditas dan mortalitas pada beberapa golongan penduduk dan menghubungkannya
dengan faktor sosioekonomi serta demografi masyarakat masing-masing.
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.
Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan
konsentrasi glukosa darah. Dalam menentukan diagnosis DM harus diperhatikan
asal bahan darah yang diambil dengan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk
diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara
enzimatik dengan bahan darah plasma vena.
Untuk memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah
seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terpercaya (yang melakukan
program pemantauan kendali mutu secara teratur). Walaupun demikian sesuai
dengan kondisi tempat dapat juga dipakai bahan darah utuh (whole blood), vena
ataupun kapiler dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang
berbeda sesuai pembakuan WHO.
Terapi nutrisi medis (TNM) merupakan bagian
penatalaksanaan diabetes secara total. Kunci keberhasilan TNM adalah
keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas
kesehatan yang lain serta diabetesi dan keluarganya). TNM dapat dipakai sebagai
pencegahan timbulnya siabetes bagi penderita yang mempunyai risiko diabetes,
terapi pada penderita yang sudah terdiagnosa diabetes (diabetesi) serta
mencegah atau memperlambat laju berkembangnya komplikasi diabetes.
0 Komentar