Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Anemia defisiensi Besi


 
            Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. ADB ditandai dengan anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan cadangan besi kosong.
            Berbeda dengan ADB, pada anemia akibat penyakit kronik penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang karena pelepasan besi dari system retikuloendotelial berkurang, sedangkan cadangan besi masih normal. Besi terdapat dalam berbagai jaringan dalam tubuh berupa : (1) senyawa besi fungsional, yaitu besi yang membentuk senyawa yang berfungsi dalam tubuh
(2) besi cadangan, senyawa besi yang dipersiapkan bila masukan besi berkurang (3) besi transport, besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut besi dari kompartemen ke kompartemen lainnya.
            Proses penyerapan besi dibagi menjadi 3 fase :
-          Fase Luminal : besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di duodenum.
-          Fase Mukosal : proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses aktif.
-          Fase Korporeal : meliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh oleh sel-sel yang memerlukan, dan penyimpanan besi (storage) oleh tubuh.
Gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah :
-          Kailonychia : kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh , bergaris-garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.
-          Atrofi papil lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang.
-          Stomatitis angularis (cheilosis) : adanya peradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak bewarna pucat keputihan.
-          Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
Anemia Defisiensi Besi
            Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. ADB ditandai dengan anemia hipokromik mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan cadangan besi kosong.
            Berbeda dengan ADB, pada anemia akibat penyakit kronik penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang karena pelepasan besi dari system retikuloendotelial berkurang, sedangkan cadangan besi masih normal. Besi terdapat dalam berbagai jaringan dalam tubuh berupa : (1) senyawa besi fungsional, yaitu besi yang membentuk senyawa yang berfungsi dalam tubuh
(2) besi cadangan, senyawa besi yang dipersiapkan bila masukan besi berkurang (3) besi transport, besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut besi dari kompartemen ke kompartemen lainnya.
            Proses penyerapan besi dibagi menjadi 3 fase :
-          Fase Luminal : besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di duodenum.
-          Fase Mukosal : proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses aktif.
-          Fase Korporeal : meliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh oleh sel-sel yang memerlukan, dan penyimpanan besi (storage) oleh tubuh.
Gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah :
-          Kailonychia : kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh , bergaris-garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.
-          Atrofi papil lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang.
-          Stomatitis angularis (cheilosis) : adanya peradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak bewarna pucat keputihan.
-          Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
-          Pica : keinginan untuk memakan bahan yang tidak lazim, seperti : tanah liat, es, lem, dan lain-lain.
 
-         

Posting Komentar

0 Komentar