Anak tunagrahita
adalah anak yang memiliki taraf kecerdasan yang sangat rendah sehingga untuk
meniliti tugas perkembangannya ia sangat membutuhkan layanan pendidikan dan
bimbingan secara khusus.
Tunagrahita
diklasifikasikan menjadi tunagrahita mampu didik (debil), tuna grahita yang
mampu latih (imbecil), tunagrahita mampu rawat (idiot). Kondisi ini timbul
karena fungsi kognitif mengalami kelemahan.
Ketunagrahitaan
menyebabkan anak kesulitan melakukan transfer persepsi verbal dan nonverbal.
Akibatnya, hal-hal yang sederhana pun seringkali sulit dicerna. Bahkan, pada
anak tunagrahita mampu latih tidak jarang pula diikuti oleh gangguan bahasa
(aphasia) dan artikulasi bicara.
Kegagalan
anak tunagrahita untuk memenuhi ketubuhan dapat menimbulkan frustasi, dan pada
gilirannya akan memunculkan perilaku yang dianggap menyimpang sebagai reaksi
dari mekanisme pertahanan diri dalam penyusuaian sosialnya.
0 Komentar