Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Hipertrofi dan Hiperplasia

Adaptasi ini merupakan kebalikan dari atrofi. Hipertrofi seringkali terjadi bersamaan sengan hyperplasia, dapat fisiologis maupun patologis, terutama disebabkan oleh peningkatan kebutuhan fungsional organ tersebut  atau adanya rangsangan hormonal. Hyperplasia menunjukkan sel dengan ukuran normal tapi jumlah sel berlebih, sedangkan hipertrofi menunjukkan jumlah sel normal tapi ukuranyya membesar. Adaptasi sel  dapat juga berupa kombinasi dari keduanya yaitu jumlah dan ukuran sel bertambah.
Hyperplasia dapat bersifat fisiologis yang terbagi menjadi 2, yaitu hyperplasia fisiologi hormonal dan kompensatorik. Selain itu, hyperplasia dapat juga bersifat patologis. Salah satu contoh hyperplasia fisiologis adalah proliferasi epitel kelenjar payudara pada pubertas selama kehamilan.
Pertumbuhan tetap terkontrol pada proses hyperplasia, artinya jika faktor pertumbuhan atu hormonal hilang maka hyperplasia berhenti. Berbeda dengan kanker, meskipun tidak ada rangsang hormonal, tapi hyperplasia terus berlangsung. Namun begitu, perlu diingat bahwa hyperplasia patologis memiliki kecenderungan untun terjadinya keganasan atau kanker.

by : Oppi Mirzatillah

Posting Komentar

0 Komentar