Setiap organisme yang hidup terdiri
dari ratusan tipe sel , yang semuanya berasal dari fertilisasi sel telur.
Selama perkembangannya sejumlah sel bertambah secara dramatis yang kemudian
akan membentuk berbagai jenis jaringan dan organ. Seiring dengan pembentukan sel
yang baru tersebut, sel yang mati merupakan proses regulasi yang normal pada
sejumlah sel dari jaringan. Pengendalian terhadap eliminasi sel-sel yang mati
ini disebut dengan kematian sel yang terprogram atau apoptosis.
Kematian sel yang terprogram atau apoptosis merupakan
suatu komponen yang normal pada perkembangan dan pemeliharaan kesehatan pada
organisme multiseluler. Sel yang mati ini merupakan respon terhadap berbagai
stimulus dan selama apoptosis sel ini dikontrol dan diregulasi, sel yang mati
kemudian difagosit oleh makrofag.
Apoptosis berbeda dengan nekrosis, pada nekrosis
terjadi kematian sel tidak terkontrol .Sel yang mati pada nekrosis akan
membesar dan kemudian hancur dan lisis pada satu daerah yang merupakan respon
terhadap inflamasi. Pada apoptosis sel-sel yang mati memberikan sinyal yang
diperantarai oleh beberapa gen yang mengkode protein untuk enzym pencernaan
yang disebut dengan caspase. Gen caspase ini merupakan bagian dari cystein
protease yang akan aktif pada perkembangan sel maupun merupakan sinyal untuk aktif
pada destruksi sel tersebut.
Fungsi Apoptosis
Kematian sel melalui apoptosis merupakan fenomena
yang normal,
1.Terminasi
sel
Apoptosis dapat terjadi pada sel yang mengalami
kerusakan yang tidak bisa di repair,infeksi virus, keadaan yang mengakibatkan
stress pada sel . Kerusakan DNA akibat ionisasi radiasi maupun bahan kimia toxic
juga dapat mencetuskan apoptosis melalui aktivasi tumor supresor gen p53.Keputusan
untuk apoptosis dapat berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan disekitarnya
ataupun dari sel yang termasuk dalam immune system. Pada keadaan ini fungsi
apoptosis adalah untuk mengangkat sel yang rusak, mencegah sel menjadi lemah
oleh karena kurangnya nutrisi dan mencegah penyebaran infeksi virus.
2.Mempertahankan
homeostasis
3.Perkembangan
embryonal
Kematian sel
yang terprogram merupakan bagian dari perkembangan jaringan. Pada masa embryo ,
perkembangan suatu jaringan atau organ didahului oleh pembelahan sel dan
diferensiasi sel yang besar-besaran dan kemudian dikoreksi melalui apoptosis.Contoh:
bila terjadi gangguan proses apoptosis , berupa diferensiasi inkomplit pada pembelahan
jari-jari akan mengakibatkan syndactyly.
4.Interaksi
limfosit
Perkembangan limfosit B dan Limfosit T pada tubuh
manusia merupakan suatu proses yang kompleks , yang akan membuang sel-sel yang
berpotensi menjadi rusak. Cytotoksik T sel dapat secara langsung menginduksi
apoptosis pada sel melalui terbukanya suatu celah pada targetmembran dan
pelepasan zat-zat kimia untuk mengawali proses apoptosis. Celah ini dapat
terjadi melalui adanya sekresi perforin, granul yang berisi granzyme B,serine
protease yang dapat mengaktivasi caspase melalui pemecahan residu aspartat.
5.Involusi
hormonal pada usia dewasa.
Apoptosis dapat terjadi misalnya pada pelepasan sel
endometrium selama siklus menstruasi, regresi pada payudara setelah masa
menyusui dan atresia folikel ovarium pada menopause.
0 Komentar