Pungsi vena merupakan salah satu keterampilan yang
harus dikuasai bagi kalangan medis, hal ini dikarenakan punksi vena merupakan
suatu keterampilan dalam proses pengambilan darah. Teknik yang tepat akan
meminimalkan pengulangan pengambilan dan menurunkan risiko terjadinya hematom,
hal ini karena jika dilakukan berulang-ulang pada pasien akan menimbulkan rasa
tidak nyaman dan sakit.
Dalam
melakukan punksi vena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni persiapan
penderita, persiapan alat, pemilihan vena, dan melakukan teknik insersi dengan
benar. Persiapan penderita diperlukan
agar pasien merasa nyaman dan tenang, disamping itu kita harus menunjukkan
sikap percaya diri dan tidak lupa menjelaskan prosedur yang akan dilakukan,
maksud dan tujuannya serta meminta inform consent dari pasien.
Persiapan
alat perlu kita perhatikan dengan cermat, alat yang diperlukan meliputi disposable
syringe, tourniquet, alcohol swab, container, plaster. Pada pemilihan vena,
sebaiknya gunakan vena pada tangan yang tidak dominan, dan harus dipastikan
bahwa pembuluh darah tersebut adalah vena bukan arteri. Hindarilah vena yang
sudah digunakan, yang keras, dan yang dekat daerah infeksi. Biasanya vena yang
digunakan adalah vena basilica, sefalika, saphena magna.
Pengambil
darah harus mencuci tangan dan memakai sarung tangan, pasanglah tourniquet dan
meminta pasien menggenggam tangan, lalu tentukan vena yang akan di punksi.
Bersihkan daerah yang akan dipunksi dengan alcohol swab. Lakukan injeksi dengan
sudut30-40o terhadap permukaan kulit dan pastikan lubang jarum
menhadap ke atas, aspirasi sedikit, bila terdapat darah lanjutkan aspirasi
sambil melepas tourniquet dan genggaman tangan. Tarik jarum keluar sambil
menutup bekas suntikan dengan alcohol swab, masukkan darah kedalam container,
lalu pasang plaster pada lengan pasien bila diperlukan.
0 Komentar