Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Anemia Defisiensi Besi

           Anemia adalah salah satu penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia, dan sebagai masalah yang paling sering terjadi di negara yang masih berkembang. Menurut data epidemologi anemia defisiensi besi diperkirakan lebih dari 28% penduduk diseluruh dunia atau sekitar 1400 juta orang dan kebanyakan sering terjadi di daerah tropis. Dan Anemia didefiniskan sebagai penurunan jumlah eritrosit (red cell mass) atau massa kandungan hemoglobin yang terkandung eritrosit sehingga bermanifestasi dengan menurunnya fungsi dari eritrosit yaitu mengangkut/membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke daerah jaringan perifer(penurunan oxygen carrying capacity).
                kriteria anemia di indonesia menurut WHO yaitu :
·         Hemoglobin < 10 g/dl
·         Hematokrit < 30%
·         Eritrosit < 2,8 Juta/mm3
Salah satunya jenis  anemia yang sering yan serig di jumpai, terutam didaerah tropis atau di daerah dunia ketiga, karena sangat berkaitan erat denga taraf ekonomi, adalah anemia defisiensi besi. Anemia jenis ini timbul akibat kosong cadangan besi tubuh (delpeted iron store)  dengan demikian penyediaan zat besi untuk proses pembentukan eritrosit yang baru berkurang sehingga eritrosit yang dijumpai pada penderita anemia defisiensi besi berbentuk kecil (mikrositik) dan berwarna lebih pucat(hipokrom). Kemudian pada indeks sel darah merah dijumpai nilai MCV < 80 fl, serta MCH <27 pg.
Faktor yang menyebabkan defisiensi besi yang berujung pada terjadinya Anemia defisiensi besi antara lain, terjadi peningkatan kebutuhan besi, terjadinya pendarahan yang parah sehingga kehilanga banyak zat besi, atau terjadinya penurunan konsumsi /asupan besi atau malabsorbsi pada sistem cerna sehingga mengakibatkan defisiensi besi.
Gejala yang mungkin timbul dari anemia defisiensi besi yaitu lemah, pucat, dan berkurangnya kapasitas aktivitas tidak jarang penderita memiliki kebiasan mengonsumsi makanan yang tak lazim seperti,  tanah, lem ,es, dan lain-lain. Serta dijumpai juga cheilosis(fisura disudut bibir) dan koilonychia (kuku sendok) serta, penderitan mengalami atrofi papil-papil lidah.
Derajat keparahan dan penyebab anemia defisiensi besi bisa menentukkan pedekatan yang cocok untuk terapi untuk penderita. Terapinya antara lain yaitu transfusi sel darah merah (red paacked cells), penenganan ini harus memenuhi syarat antara lain terjadi pendarahan yang hebat, membuthkan darah segara dalam waktu singkat, serta untuk mengatasi syok pada pembuluh vaskular. Terapi selanjutnya adalah terapi secara farmakologi yaitu besi oral/parenteral yang mana terapi ini didasari oleh deratjat anemia ringa sampai sedang, penyebabnya bukakn karena ada pendarahan adekuat.

Sekian dari saya semoga informasi tentang anemia defisiensi besi ini bermanfaat bagi teman sejawat maupun kelangan umum, mohon maaf jika masih banyak kekurangan pada artikel ini. Saya ucapapkan wassalammuala’ikum wrb.

Posting Komentar

0 Komentar