Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Perkembangan Matematika

Matematika sebagai induknya ilmu dalam artian bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya berganung dari matematika.Sebagai contoh, banyak teori-teori dan cabang-cabang dari Fisika dan Kimia (modern) yang dikembangkan melalui Konsep Kalkulus Diffrenesial maupun Integral. Akibatnya sekarang muncul Fisika Kuantum, Fisika Metrik, Mekanika Kuantum, Kimia Organik, Kimia Terukur dan sebagainya. Bahkan matematika mampu memberikan kontribusinya dalam "mengwinkan" dua bagian dari ilmu eksakta menjadi ilmu yang baru.Misalnya; Bio-Fisika dan Bio-Kimia. Dalam Biologi, penemuan dan pengembangan Teori Mendel dilakukan menurut Konsep Probabilitas (teori kemungkinan) yang merupakan bagian dari materi matematika.
Seperti yang telah diuraikan di atas, tersirat bahwa matematika itu sebagai suatu ilmu berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan.Misalnya, melalui matematika seorang insinyur dapat menghitung waktu perkaratan suatu badan pesawat, menembakkan suatu peluru kendali yang tepat jatuh pada sasarannya, serta menghitung daya tampung maksimum dari suatu kapal laut.Matematika yang siap diterapkan untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya ini disebut Matematika Terapan (Applied Mathematics).Konsep yang begitu abstrak dalam matematika, sebagian besar mampu diterapkan (diaplikasikan) dalam ilmu fisika.
Untuk tingkat sekolah, kontribusi matematika dalam masing-masing IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), terungkap pada ujian EBTANAS SMU tahun 2002 sebagai berikut.
  1. Pada matapelajaran Fisika sekitar 60% soal yang disajikan memerlukan perhitungan (30 dari 50 soal).
  2. Pada matapelajaran Kimia sekitar 40% soal yang disajikan memerlukan perhitungan (24 soal dari 60 soal).
  3. Pada matapelajaran Biologi sekitar 8,5% soal yang disajikan memerlukan perhitungan (5 soal dari 60 soal).
            Berdasarkan kontribusi matematika terhadap IPA yang dikaji pada soal EBTANAS tahun 2001; ditemukan bahwa pada Fisika terdapat lebih banyak perhitungan dibandingkan dengan biologi maupun kimia.Hal ini menggambarkan bahwa diantara bagian dari cabang IPA yang memakai konsep matematika lebih banyak (besar) adalah Fisika.Memperhatikan rata-rata NEM yang diperoleh siswa SMU setiap tahunnya, ternyata rata-rata NEM Fisika cenderung berada di bawah rata-rata NEM Fisika.

Posting Komentar

0 Komentar