Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Efek Ketinggian pada Tubuh


 Tubuh kita dilengkapi secara optimal oleh Allah SWT untuk hidup dalam tekanan atmosfer yang normal. Naik ke gunung yang tinggi jauh diatas permukaan laut tentunya akan menimbulkan efek pada tubuh kita. Efeknya apa ?

Sejatinya, tekanan atmosfer secara progresif akan berkurang seiring dengan bertambah nya ketinggian. Pada 18.000 kaki di atas permukaan laut, tekanan atmosfer hanyalah 380 mmHg, separuh dari nilainya dipermukaan laut. Orang yang naik secara cepat ke ketinggian 10.000 kaki atau lebih, mengalami gejala Acute Mountain Sickness yang berkaitan dengan hipoksia hipoksik dan alkalosis akibat hipokapnia yang ditimbulkannya. Meningkatnya dorongan nafas untuk memenuhi suplai oksigen menyebabkan alkalosis respiratorik, karena Karbondioksida  pembentuk asam akan dikeluarkan lebih cepat daripada dihasilkan.
Gejala Mountain Sickness meliputi lesu, mual, hilangnya nafsu makan, bernafas terengah-engah, tingginya kecepatan jantung (dipicu oleh hipoksia sebagai tindakan kompensasi untuk meningkatkan penyaluran oksigen yang ada melalui sirkulasi ke jaringan).
Meskipun terdapat respon akut terhadap ketinggian ini, namun jutaan orang yg tinggal diatas ketinggian 10.000 di atas permukaan lau bahkan lebih masih bias hidup dan berfungsi secara normal. Mengapa ?
Karena mereka melakukan aklimatisasi. Ketika seseorang tinggal di tempat yang tinggi, respons-respons kompensasi akut berupa peningkatan ventilasi dan peningkatan curah jantung secara bertahap diganti dalam waktu beberapa hari oleh tindakan kompensasai yang muncul lebih lambat yang memungkinkan oksigenasi adekuat ke jaringan dan pemulihan keseimbangan asam-basa normal.

by : Oppi Mirzatillah

Posting Komentar

0 Komentar